Sunday, August 29, 2010

Melawan Lemas Saat Puasa

Saat matahari beranjak makin siang tubuh orang yang berpuasa biasanya mulai lemas dan inginnya selalu tidur. Tapi ada cara melawan lemas puasa saat siang hari.

Puasa bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan kegiatan atau hanya tiduran saja. Agar tidak lemas jalani dengan cara yang wajar dan sehat bukan dengan tidur-tiduran.

Melakukan aktivitas seperti biasa adalah kunci puasa tidak lemas. Karena bagaimana pun kebutuhan nutrisi saat puasa sebenarnya tidak berkurang.

Puasa Ramadan sebenarnya hanya memindahkan waktu makan saja, yang mana makan pagi diajukan sebelum waktu subuh, makan siang saat berbuka serta makan malam setelah tarawih. Yang berbeda adalah tidak adanya waktu untuk ngemil lagi.

Dengan demikian, asupan energi dan zat gizi dari makanan tidak begitu berbeda dengan saat tidak berpuasa. Yang sangat terpengaruh adalah status hidrasi tubuh, karena tidak adanya asupan air sepanjang hari saat tubuh harus beraktivitas.

"Oleh karena itu, disarankan agar selama berpuasa melakukan kegiatan yang tidak terlalu menguras keringat," tulis DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc dari Departemen Ilmu Gizi FKUI kepada detikHealth, Jumat (27/8/2010).

Menurut Dr Tati, apabila ingin melakukan kegiatan yang akan mengeluarkan keringat, sebaiknya dilakukan menjelang waktu berbuka sehingga dapat segera menggantikan jumlah cairan tubuh yang keluar sebagai keringat tersebut.

Dengan demikian, kalau selama puasa tidak melakukan kegiatan atau hanya tiduran saja, maka rasa lemas dan tidak bertenaga akan lebih terasa. Karena tubuh menjadi malas untuk digerakkan, tidak ada gairah untuk melakukan aktivitas dan pikiran akan terfokus untuk menunggu waktu buka saja.

Untuk mencegah rasa lemas, Dr Tati menyarankan agar tetap melakukan kegiatan rutin sehari-hari tanpa khawatir kekurangan tenaga karena sedang berpuasa, dengan memperhatikan asupan energi dan zat gizi dari makanan di saat berbuka, makan malam dan saat sahur.

Sebaiknya hindari makanan yang terlalu manis dan dikonsumsi secara berlebihan, karena akan meningkatkan gula darah secara cepat namun kemudian akan menurunkannya secara drastis, yang akhirnya akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gula sebagai zat tenaga sehingga tubuh cepat lemas dan mengantuk.

"Tetaplah melakukan kegiatan rutin sehari-hari tanpa khawatir kekurangan tenaga karena sedang berpuasa akan menjadikan badan tidak lemas," tutup dokter yang juga menjadi anggota Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI).


Sumber : http://health.detik.com/read/2010/08/27/111515/1429198/766/melawan-lemas-saat-puasa

Saturday, August 28, 2010

Tips Sehat Bagi Pemudik Lebaran

Lebaran selalu identik dengan mudik atau pulang kampung. Untuk persiapan arus mudik lebaran yang tinggal 2 minggu lagi, ada beberapa tips sehat agar perjalanan mudik terasa menyenangkan dan selamat sampai tujuan.

Mudik lebaran merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang melibatkan jutaan orang dalam waktu yang relatif bersamaan. Ini merupakan kondisi matra, artinya penduduk berada pada kondisi diluar lingkungan kesehariannya.

Untuk persiapan Arus Mudik Lebaran 2010, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan, Jajaran Polri, PMI dan pemerintah daerah menyiapkan Posko Kesehatan atau Unit Pelayanan Kesehatan 24 jam di jalur mudik.

Untuk jalur Jawa-Lampung disiapkan 3.719 Puskesmas, 500 Pos Kesehatan (terdiri dari 418 Dinas Kesehatan dan 82 Kantor Kesehatan Pelabuhan), 1.229 ambulans Puskesmas dan 98 Rumah Sakit Pemerintah plus ambulans.

Tapi, selain dari pemerintah, kesiapan mudik juga harus dilakukan oleh pemudik itu sendiri. Pemudik harus bisa menjaga kesehatannya sendiri agar terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

"Kesiapan juga harus datang dari masyarakat atau pemudik itu sendiri. Para pemudik harus diberi informasi yang cukup bahwa untuk melaksanakan perjalanan yang jauh, kondisi fisik harus bugar meskipun puasa," ujar Menteri Kesehatan RI, dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, saat meresmikan Apel Siaga Kesiapan Pelayanan Mudik Lebaran 2010 di Gedung Kemenkes, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (27/8/2010).

Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI menyampaikan beberapa tips sehat untuk pemudik, antara lain:
  1. Pemudik harus berangkat dalam keadaan sehat dan fit. Prof Tjandra juga mengingatkan, sebaiknya pemudik jangan langsung melakukan perjalanan mudik setelah pulang kantor, karena sudah dalam keadaan lelah dan stres.
  2. Bila pemudik memiliki penyakit tertentu, sebaiknya melakukan pemeriksaan sebelum melakukan perjalanan mudik yang jauh.
  3. Jangan lupa membawa obat-obatan, bila ia memang harus mengonsumsi obat.
  4. Berhati-hati membeli makanan di perjalanan dan biasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan selalu cuci tangan pakai sabun.
  5. Kalau diperjalanan pemudik merasa lelah atau sakit, jangan ragu untuk berhenti di posko kesehatan yang telah disiapkan pemerintah. Pelayanan di posko kesehatan arus lebaran semuanya gratis.

Sumber : http://health.detik.com/read/2010/08/27/142223/1429410/766/tips-sehat-bagi-pemudik-lebaran

Omega-3 Fish Oil

omega oil
Deskripsi:
Omega-3 Fish Oil atau Omega-3 minyak ikan adalah asam lemak esensial. Omega-3 ini memainkan peranan penting dalam fungsi otak sebaik pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

Indikasi:
Untuk mengurangi peradangan dan membantu mengurangi risiko penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, dan arthritis.

Dosis:
1-4 gr/hari melalui mulut (per oral) dalam dosis yang dibagi 2.

Pengaruh:
  1. Telah digunakann untuk mengobati hypertriglyceridemia.
  2. Juga bisa mengurangi risiko kejadian koroner utama pada pasien dengan penyakit jantung koroner (CHD).

Efek Samping:
Efek GI (reflux, bau dan rasa ikan, N/V, diare, kontipasi), eczema dan jerawat (namun agak jarang).


Sumber : http://health.detik.com/read/2010/08/03/175831/1412975/769/omega-3-fish-oil

Herbal aman dikonsumsi? Tunggu dulu

Obat Herbal Mu Tong Diduga Memicu Kanker Saluran Kemih

Taipei, Peneliti Taiwan menemukan hubungan antara peningkatan konsumsi obat herbal Mu Tong asal China dengan tingginya kasus kanker saluran kemih. Produk herbal yang biasa dipakai untuk mengobati penyakit itu justru menimbulkan penyakit dan tidak aman dikonsumsi.

Produk herbal China yang banyak mengandung asam aristolochic atau dalam bahasa China dikenal sebagai Mu Tong biasa digunakan untuk mengobati hepatitis, infeksi saluran kemih, eksim dan lainnya. Namun studi terkini menyebutkan asam aristolochic justru menyebabkan kanker saluran kemih.

Peneliti mendapatkan fakta itu setelah menganalisis catatan kesehatan 4.9594 pasien yang memiliki penyakit kanker saluran kemih lalu membandingkannya dengan 174.701 orang lainnya tanpa penyakit itu.

Dalam Journal of the National Cancer Institute yang dipublikasikan oleh Oxford University Press, peneliti mengatakan bahwa mereka yang menderita kanker saluran kemih ternyata sering mengonsumsi obat herbal Mu Tong dari China.

Mereka yang mengonsumsi Mu Tong memiliki risiko mengidap kanker saluran kemih yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak pernah mengonsumsi obat herbal tersebut. Disebutkan juga bahwa semakin tinggi dosis obat herbal yang dikonsumsi, semakin tinggi pula kasus kanker yang mungkin terjadi.

Studi yang dipimpin oleh Jung-Der Wang dari Institute of Occupational Medicine and Industrial Hygiene in National Taiwan University itu menunjukkan bahwa produk-produk herbal yang berbahan dasar asam aristolochic itu berbahaya dan sebaiknya dilarang penggunaannya.

"Kami merekomendasikan agar obat itu dilarang dan dilakukan survei secara rutin terhadap obat-obatan herbal China lainnya yang mengandung bahan herbal tersebut. Pasien yang pernah memakai obat herbal itu juga sebaiknya dimonitor terus menerus," kata Wang seperti dikutip dari Health24, Rabu (23/12/2009).

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2989003